Tahun baru 2010 lalu, aku bersama Orang Tuaku pergi ke Bali. Perjalanan ini merupakan yang pertama untukku. Kami berangkat tanggal 29 Desember 2009. Sebelum itu, malam harinya kami packing terlebih dahulu. Kami berangkat naik mobil menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Karena mobilnya ditinggal, jadi mobil pun diinapkan selama beberapa hari. Sekitar pukul 11 siang, pesawat sudah boarding. Lama penerbangan menuju Bali kira-kira 1,5 jam. Tidak terasa ternyata kami sudah tiba di Pulau Dewata Bali. Pesawat kami mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai. Setelah mengambil bagasi, kami dijemput oleh seorang driver yang akan mengantar kami ke Villa tempat kami menginap. Villa tersebut terletak di daerah Seminyak. Ternyata, perjalanan dari Bandara Ngurah Rai ke Villa tidak terlalu jauh, kami sampai di Villa tersebut. Setelah sampai, aku pun langsung menuju kamarku yang terpisah dengan bangunan utama. Taklama istirahat, kami pergi lagi jalan-jalan di sekitar Seminyak. Karena sudah malam, kami kembali ke villa dan beristirahat.
Keesokan harinya, 30 Desember 2009, kami jalan-jalan lagi, kali ini ke Kuta Square. Letak Kuta Square berada di depan Pantai Kuta. Selama di Bali, aku tidak ke Pantai Kuta karena setiap hari hujan, betapa sedihnya. Sudah cukup melihat-lihat, kami kembali ke mobil untuk pergi makan malam di tempat yang terkenal dengan seafoodnya, Jimbaran. Di Jimbaran rupanya sangat sulit mencari tempat parkir di waktu makan malam seperti ini. Tetapi, akhirnya kami dapat tempat parkir, letaknya juga tidak jauh dari restorannya. Dari sekian banyak restoran seafood yang ada, kami memilih satu, tapi aku lupa namanya apa. Kami duduk di meja yang letaknya di pinggir pantai. Salah ternyata duduk disini. Ombaknya cukup mengganggu kaki kami, kemudian, kami pindah ke tempat yang lebih tinggi. Setelah memesan makanan, akhirnya makanannya datang juga. Perut terasa kenyang, lalu kami kembali ke villa.
31 Desember 2009, hari ketiga. Kami tidak pergi kemana-mana hanya berjalan-jalan untuk mencari makan siang, Ayam dan Bebek Betutu yang merupakan makanan khas Bali. Bersumber dari sebuah acara TV, akhirnya kami ke restoran tersebut yang katanya rasanya enak. Di sana, kami memesan Bebek Betutu yang rasanya sangat pedas sampai lidahku terasa terbakar sehabis makan. Di belakang meja tempat kami makan, ternyata ada Reporter Metro TV yang sedang makan di restoran itu. Tak menghiraukan, aku tetap makan karena rasanya sangat enak, walaupun pedas. Setelah makan, kami kembali ke Villa untuk menunggu malam tahun baru. Setelah beristirahat sebentar, aku bersiap-siap untuk acara nanti malam. Akhirnya waktu menunjukkan pukul 22.00, waktunya kami keluar. Tidak ada rencana yang disiapkan sebelumnya, kami hanya mengelilingi Seminyak mencari restoran yang tidak terlalu penuh dengan berjalan kaki karena di malam tahun baru, daerah Kuta dan sekitarnya sangat ramai, sehingga jalanan macet. Setelah menelusuri daerah Seminyak yang dekat villa, ada satu restoran Pizza yang benar-benar sepi, kupikir tidak ada yang makan disitu, ternyata sudah mau tutup. Lalu, kami makan malam disitu. Jika tidak berhati-hati membaca komposisi topping Pizza-nya, bisa-bisa kita makan daging babi. Aku pun memesan Pizza dengan topping beraneka keju. Karena sudah larut dan perut kenyang, mataku seperti tidak mau terbuka lebar, kami memutuskan untuk kembali ke villa dan tidur.
1 Januari 2010, hari terakhir kami untuk bersenang-senang di Bali, karena besok pagi kami harus kembali ke Jakarta. Hari terakhir ini kami habiskan di Tanjung Benoa untuk bermain watersports. Sebenarnya yang bermain watersports hanya aku, papa dan mama tidak mau ikut, mungkin takut ya. Aku memilih bermain Flying-Fish, Jetski, dan SeaWalker. Yang pertama, Flying-Fish. Flying-Fish adalah sebuah permainan dimana kita berada dalam posisi tidur diatas perahu karet yang mirip dengan yang digunakan untuk Banana Boat, bedanya untuk Flying-Fish, lebih besar dan lebar. Setelah tidur diatas perahu karet, perahu karetnya ditarik oleh kapal kecil dengan kecepatan tinggi, sehingga kita dapat melayang-layang di udara. Yang kedua, Jetski. Menurutku, Jetski sangatlah seru, sudah seperti mengendarai motor besar yang berada diatas air dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Yang terakhir, SeaWalker. SeaWalker adalah berjalan-jalan di dasar laut yang kedalamannya tidak lebih dari 20 meter dengan mengenakan pakaian diving tetapi menggunakan tabung udara agar kita dapat bernapas biasa seperti di darat. Sebetulnya hampir sama dengan diving, hanya cara bernapasnya saja yang berbeda. Berat tabung udara tersebut sangat berat, kira-kira 5-10 kilogram. Berat tabung tersebut tidak terasa berat, karena saat kita di dalam laut, tabung tersebut akan seperti terangkat dengan sendirinya. Sebelum SeaWalker, aku diajarkan beberapa kode untuk memberitahu bagaimana keadaanku, pemandangannya bagaimana, bagus atau tidak, karang mana yang boleh dipegang yang mana yang tidak boleh dipegang karena beracun, dan lainnya. Waktuku menyelam tiba, di dasar laut aku berjalan tetapi terasa seperti melayang di dalam air. Aku memberi makan ikan dengan sebungkus roti. Saat roti tersebut dikeluarkan, ikan-ikan itu langsung menyerbu tanganku. Karang-karang disana juga indah-indah, walaupun ada beberapa yang rusak. Tapi, ada kegiatan menanam kembali karang-karang itu menggunakan stereofoam yang dijadikan media penanaman karang agar tidak terpisah dengan kumpulan karang lainnya. Setelah melihat-lihat keindahan dasar laut Tanjung Benoa, aku membersihkan diri. Setelah itu, aku jalan-jalan ke daerah Nusa Dua. Karena sudah malam dan kami belum bersiap-siap untuk kepulangan kami besok pagi, kami pun kembali ke villa. Setelah beres-beres, kami beristirahat.
2 Januari 2010, kembali ke Jakarta. Sekitar pukul 8, kami menuju ke Bandara Internasional Ngurah Rai untuk kembali ke Jakarta. Kami sampai sekitar pukul 9 di Bandara Ngurah Rai. Sambil menunggu, kami duduk-duduk dahulu di restoran Solaria sampai akhirnya waktu pesawat untuk boarding tiba, waktunya kembali ke Jakarta. Selamat tinggal Bali, aku pasti kembali lagi. Liburan kali ini sangat menyenangkan dan berkesan untukku, perjalanan pertamaku di Bali.